Kejang pada anak adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan bagi orangtua. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan obat resep yang tidak sesuai. Baru-baru ini, sebuah studi mengungkapkan bahwa kasus kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat di Amerika Serikat.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini menunjukkan bahwa antara tahun 2002 hingga 2015, terjadi peningkatan kasus kejang pada anak yang disebabkan oleh obat resep. Penelitian ini melibatkan data dari lebih dari 660.000 anak yang mengonsumsi obat resep selama periode tersebut.
Penelitian ini juga menemukan bahwa obat-obatan tertentu lebih berisiko menyebabkan kejang pada anak, terutama obat-obat yang digunakan untuk mengobati gangguan psikiatri, seperti ADHD dan depresi. Selain itu, obat-obat antibiotik dan obat antiasthma juga diketahui meningkatkan risiko kejang pada anak.
Para peneliti menekankan pentingnya pengawasan dan pemantauan ketat terhadap penggunaan obat resep pada anak. Orangtua perlu selalu berkomunikasi dengan dokter anak atau ahli kesehatan lainnya sebelum memberikan obat apapun kepada anak mereka. Selain itu, orangtua juga perlu memahami dosis yang tepat dan efek samping yang mungkin terjadi dari obat yang diberikan kepada anak.
Kejang pada anak adalah kondisi yang memerlukan penanganan medis segera. Jika anak mengalami kejang setelah mengonsumsi obat resep, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan adanya peningkatan kasus kejang pada anak akibat obat resep, penting bagi orangtua untuk selalu waspada dan memperhatikan penggunaan obat-obatan pada anak. Kesehatan anak merupakan prioritas utama, dan langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mencegah risiko kejang dan komplikasi lainnya pada anak.